Semester 6 merupakan semester paling menantang menurut saya.
Semester ini seolah adalah pengaplikasian ilmu yang sudah didapatkan pada masa-masa bangku perkuliahan.
Kuliah yang biasanya hanya di ruang kelas, semester ini mengharuskan kita untuk keluar menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Baca juga: 4 Tantangan Ini Bakal Dihadapi Mahasiswa Kesmas
Magang, mata kuliah mengerikan untuk mengawali semester 6 perkuliahan kesmas.
Bobot Magang (Praktik Kerja Lapangan) ini adalah 4 SKS.
Dalam magang, mahasiswa dibebaskan untuk membentuk berkelompok 1-4 orang yang kemudian mencari tempat magang mana yang diinginkan. Tentunya sesuai dengan konstrentrasi/peminatan masing-masing.
Begini cerita saya selama proses magang ini.
Tujuannya, biar mendapatkan pengalaman yang sekiranya menambah pengetahuan secara detail tentang aplikasi K3, melihat, mengamati penerapan K3 secara real di suatu perusahaan sangat berharga dibanding dengan hanya duduk di bangku mendengarkan dosen bercerita.
Opsi tempat magang di Dinas Kesehatan, puskesmas atau BPJS dan sejenisnya sudah dicoret.
Masalahnya, saat itu saya masih bingung untuk mengajukan proposal permintaan sebagai mahasiswa magang di perusahaan apa.
sama sekali tak punya referensi apalagi relasi untuk mempermudah pencarian tempat magang yang cocok di suatu perusahaan.
Mulailah saya mencari dan mengumpulkan informasi perusahaan-perusahaan besar dengan penerapan K3 yang baik.
Untungnya, ada seorang teman yang mempunyai relasi dengan suatu perusahaan besar yang bergerak di bidang produksi pestisida: sebuah Perusahaan asal Amerika yang berada di Ungaran, Jawa Tengah.
Dia merekomendasikan saya agar magang di perusahaan tersebut, tetapi hanya menerima dua orang saja.
Saya tidak mau melewatkan kesempatan berharga ini,
Maka disusunlah proposal pengajuan bersama dengan satu orang teman sebut saja Ijun, kemudian kami ajukan di perusahaan tersebut.
Proposal kami diterima, dan kami diperkenankan untuk magang di perusahaan tersebut selama satu bulan.
Alhamdulillah.
Oiya, Ijun adalah teman satu kelas saya, dia berasal dari Rembang, dia cewek tomboi yang agak ngeselin dengan kecerdasan akademik yang standar sama seperti saya. Jadi saya tidak bisa mengandalkan dia seperti layaknya kebiasaan saya sebelumnya yang hanya setor nama setor muka saat mengerjakan suatu tugas perkuliahan. hehe
Terbayang di pikiran, kesulitan magang dengan kelompok yang hanya beranggotakan dua orang ini.
Apalagi di Perusahaan besar dengan kualitas penerapan K3 yang bagus.
Namun ada Kabar gembira,
Tak saya duga, selain saya dan Ijun, ada kelompok lain dari jurusan dan kampus yang sama diterima magang juga di perusahaan ini.
Arum dan Novi.
Dua cewek dari peminatan Kesehatan Lingkungan ini ternyata juga berkesempatan untuk belajar di perusahaan ini.
Beruntungnya lagi, Arum dan Novi ini dua mahasiswi yang terbilang rajin dan pintar.
Arum ini berparas ayu dengan kegigihan dan kerajinan yang tinggi dalam belajar, meskipun sering ragu-ragu dalam membuat suatu keputusan.
Sementara Novi itu cewek yang enerjik, ekstrovert, supel, dan terlihat cerdas saat berbicara, cuma punya kebiasaan jahil: Minjam Hape lalu bajak status sosmed.
Jadilah kami dua tim yang menjadi satu.
Sama sama di tempatkan di Departemen HSE
Saya dan Ijun fokus di Keselamatan kerja, sementara Arum dan Novi di kesehatan lingkungan di perusahaan itu.
Begini penampakan foto formasi tim magang saya waktu itu:
Hari pertama magang, kami di briefing mengenai peraturan dan tata tertib lainnya selama proses magang.
Hal apa yang tidak boleh dan tidak boleh untuk dilakukan, semua dijelaskan secara rinci di hari itu.
yang menarik bekerja (magang) di sini adalah kita wajib memakai Alat Pelindung diri yang lengkap saat memasuki wilayah pabrik.
Semua pekerja wajib memakai Appron, sepatu safety, sarung tangan, masker, helm, dan googles.
Lengkap menutupi seluruh tubuh dan WAJIB selalu dikenakan saat memasuki tempat produksi.
APD tersebut disediakan oleh perusahaan setiap harinya.
Appron, sarung tangan, dan masker harus diganti pula setiap harinya.
Perusahaan ini memang dibilang sangat ketat untuk peraturan penggunaan APD dan penerapan sistem keselamatan pekerja yang baik.
Hal ini bertujuan agar para pekerja terhindar dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.
mengingat bahan produksi formulasi pestisida yang berbahaya maka diperlukan kehati-hatian agar tidak berdampak buruk bagi para pekerja.
Perusahaan tempat saya magang ini lumayan luas. Kami berjalan kaki mengelilingi tiap sudut tempat di perusaahan sebagai langkah pengenalan lingkungan.
Dari berkeliling itulah saya ketahui bahwa di pabrik ini terdapat beberapa gedung dengan fungsi masing-masing yaitu:
1. Gedung Produksi Granule
Produksi Granule merupakan gedung yang memproduksi pestisida yang berbentuk granular atau butiran
2. Produksi Liquid
Gedung ini memproduksi pestisida berjenis yang terdiri dari talstar, biflex, binet, pounce, dragnet, privail, cyn-off, arrivo, bestox, dominex, fury, mustang
3. Produksi herbisida
Gedung ini memproduksi pestisida dengan yang berjenis herbisida
4. Produksi Powder
Gedung ini tempat untuk memproduksi pestisida dengan yang berbentuk serbuk.
5. Laboratory
Adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat memeriksa kualitas sampel pestisida yang akan diproduksi dan meneliti formulasi untuk produk baru
6. Workshop maintenance
Workshop maintenance adalah tempat bekerja maintanence atau departemen perbaikan yang memperbaiki peralatan yang rusak serta sebagai tempat membuat project peralatan produksi baru.
7. Warehouse
Warehouse adalah gedung tempat menyimpan bahan baku dan hasil produksi pestisida. Ada 7 gedung yang difungsikan sebagai warehouse.
8. Tankfarm
Berisi kumpulan tangki penyimpanan bahan baku berupa solvent dan minyak paraffinic
Selain itu, ada beberapa gedung penunjang lainnya seperti Poliklinik, Kantin, Koperasi, Laundry Office, Maintenance office, Area parkir, Pos satpam, Masjid dan Lapangan futsal
Semester ini seolah adalah pengaplikasian ilmu yang sudah didapatkan pada masa-masa bangku perkuliahan.
Kuliah yang biasanya hanya di ruang kelas, semester ini mengharuskan kita untuk keluar menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Baca juga: 4 Tantangan Ini Bakal Dihadapi Mahasiswa Kesmas
Magang, mata kuliah mengerikan untuk mengawali semester 6 perkuliahan kesmas.
Bobot Magang (Praktik Kerja Lapangan) ini adalah 4 SKS.
Dalam magang, mahasiswa dibebaskan untuk membentuk berkelompok 1-4 orang yang kemudian mencari tempat magang mana yang diinginkan. Tentunya sesuai dengan konstrentrasi/peminatan masing-masing.
Begini cerita saya selama proses magang ini.
Magang Dimana
Sebagai mahasiswa kesmas yang mengambil konsentrasi K3 tentu target utama tempat magang saya adalah perusahaan dengan penerapan K3 yang baik.Tujuannya, biar mendapatkan pengalaman yang sekiranya menambah pengetahuan secara detail tentang aplikasi K3, melihat, mengamati penerapan K3 secara real di suatu perusahaan sangat berharga dibanding dengan hanya duduk di bangku mendengarkan dosen bercerita.
Opsi tempat magang di Dinas Kesehatan, puskesmas atau BPJS dan sejenisnya sudah dicoret.
Masalahnya, saat itu saya masih bingung untuk mengajukan proposal permintaan sebagai mahasiswa magang di perusahaan apa.
sama sekali tak punya referensi apalagi relasi untuk mempermudah pencarian tempat magang yang cocok di suatu perusahaan.
Mulailah saya mencari dan mengumpulkan informasi perusahaan-perusahaan besar dengan penerapan K3 yang baik.
Untungnya, ada seorang teman yang mempunyai relasi dengan suatu perusahaan besar yang bergerak di bidang produksi pestisida: sebuah Perusahaan asal Amerika yang berada di Ungaran, Jawa Tengah.
Dia merekomendasikan saya agar magang di perusahaan tersebut, tetapi hanya menerima dua orang saja.
Saya tidak mau melewatkan kesempatan berharga ini,
Maka disusunlah proposal pengajuan bersama dengan satu orang teman sebut saja Ijun, kemudian kami ajukan di perusahaan tersebut.
Proposal kami diterima, dan kami diperkenankan untuk magang di perusahaan tersebut selama satu bulan.
Alhamdulillah.
Pertemuan
Awalnya saya pikir tidak ada teman lain yang magang di tempat ini selain saya dan Ijun, karena memang pihak perusahaan membatasi hanya untuk dua orang pemagang.Oiya, Ijun adalah teman satu kelas saya, dia berasal dari Rembang, dia cewek tomboi yang agak ngeselin dengan kecerdasan akademik yang standar sama seperti saya. Jadi saya tidak bisa mengandalkan dia seperti layaknya kebiasaan saya sebelumnya yang hanya setor nama setor muka saat mengerjakan suatu tugas perkuliahan. hehe
Terbayang di pikiran, kesulitan magang dengan kelompok yang hanya beranggotakan dua orang ini.
Apalagi di Perusahaan besar dengan kualitas penerapan K3 yang bagus.
Tak saya duga, selain saya dan Ijun, ada kelompok lain dari jurusan dan kampus yang sama diterima magang juga di perusahaan ini.
Arum dan Novi.
Dua cewek dari peminatan Kesehatan Lingkungan ini ternyata juga berkesempatan untuk belajar di perusahaan ini.
Beruntungnya lagi, Arum dan Novi ini dua mahasiswi yang terbilang rajin dan pintar.
Arum ini berparas ayu dengan kegigihan dan kerajinan yang tinggi dalam belajar, meskipun sering ragu-ragu dalam membuat suatu keputusan.
Sementara Novi itu cewek yang enerjik, ekstrovert, supel, dan terlihat cerdas saat berbicara, cuma punya kebiasaan jahil: Minjam Hape lalu bajak status sosmed.
Jadilah kami dua tim yang menjadi satu.
Sama sama di tempatkan di Departemen HSE
Saya dan Ijun fokus di Keselamatan kerja, sementara Arum dan Novi di kesehatan lingkungan di perusahaan itu.
Begini penampakan foto formasi tim magang saya waktu itu:
Dari kiri: Ijun, Novi, Saya, dan Arum |
Hari Pertama
Hari pertama magang, kami di briefing mengenai peraturan dan tata tertib lainnya selama proses magang.Hal apa yang tidak boleh dan tidak boleh untuk dilakukan, semua dijelaskan secara rinci di hari itu.
yang menarik bekerja (magang) di sini adalah kita wajib memakai Alat Pelindung diri yang lengkap saat memasuki wilayah pabrik.
Semua pekerja wajib memakai Appron, sepatu safety, sarung tangan, masker, helm, dan googles.
Lengkap menutupi seluruh tubuh dan WAJIB selalu dikenakan saat memasuki tempat produksi.
APD tersebut disediakan oleh perusahaan setiap harinya.
Appron, sarung tangan, dan masker harus diganti pula setiap harinya.
Perusahaan ini memang dibilang sangat ketat untuk peraturan penggunaan APD dan penerapan sistem keselamatan pekerja yang baik.
Hal ini bertujuan agar para pekerja terhindar dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.
mengingat bahan produksi formulasi pestisida yang berbahaya maka diperlukan kehati-hatian agar tidak berdampak buruk bagi para pekerja.
Berkeliling Pabrik
Sebagai langkah awal pengenalan dengan iklim produksi, kami diajak berkeliling pabrik oleh pembimbing lapangan kami untuk melihat langsung proses produksi (formulasi) pestisida di perusahaan ini.Perusahaan tempat saya magang ini lumayan luas. Kami berjalan kaki mengelilingi tiap sudut tempat di perusaahan sebagai langkah pengenalan lingkungan.
Dari berkeliling itulah saya ketahui bahwa di pabrik ini terdapat beberapa gedung dengan fungsi masing-masing yaitu:
1. Gedung Produksi Granule
Produksi Granule merupakan gedung yang memproduksi pestisida yang berbentuk granular atau butiran
2. Produksi Liquid
Gedung ini memproduksi pestisida berjenis yang terdiri dari talstar, biflex, binet, pounce, dragnet, privail, cyn-off, arrivo, bestox, dominex, fury, mustang
3. Produksi herbisida
Gedung ini memproduksi pestisida dengan yang berjenis herbisida
4. Produksi Powder
Gedung ini tempat untuk memproduksi pestisida dengan yang berbentuk serbuk.
5. Laboratory
Adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat memeriksa kualitas sampel pestisida yang akan diproduksi dan meneliti formulasi untuk produk baru
6. Workshop maintenance
Workshop maintenance adalah tempat bekerja maintanence atau departemen perbaikan yang memperbaiki peralatan yang rusak serta sebagai tempat membuat project peralatan produksi baru.
7. Warehouse
Warehouse adalah gedung tempat menyimpan bahan baku dan hasil produksi pestisida. Ada 7 gedung yang difungsikan sebagai warehouse.
8. Tankfarm
Berisi kumpulan tangki penyimpanan bahan baku berupa solvent dan minyak paraffinic
Selain itu, ada beberapa gedung penunjang lainnya seperti Poliklinik, Kantin, Koperasi, Laundry Office, Maintenance office, Area parkir, Pos satpam, Masjid dan Lapangan futsal
Bekerja
Dalam kegiatan magang ini kami dibimbing oleh Pak A, dan Pak D. Masing masing dari Keselamatan kerja dan dari Kesehatan lingkungan.
Kedua orang pembimbing kami ini memiliki sifat yang berlainan, Pak A itu orang yang aura ketegasannya sangat terasa, agak sangar, cool dan cuek. Sementara Pak D memiliki aura ketampanan yang membuat ketiga teman saya ini tertegun, ditambah dengan keramahannya dalam mengajar.
Menurut saya keduanya adalah orang baik yang bisa membimbing kami dengan style mereka masing-masing.
Bagi Pak A dan Pak D, mungkin kedatangan kami berempat sebagai mahasiswa kesmas yang magang di perusahaan ini dipandang bukan sebagai pekerja melainkan murid yang perlu banyak pengalaman untuk bekerja. Keduanya bahkan bingung pekerjaan apa yang perlu kami lakukan di perusahaan itu.
Mereka lebih seperti dosen yang mengajari kami dengan mengajak kami mengikuti kegiatan bekerja mereka setiap hari.
"Ayo Ikut, silahkan tanya bila ada yang masih bingung"
Begitulah pekerjaan (pelajaran) yang kami lakukan pada hari-hari awal magang di sini.
Sangat banyak ilmlu yang dapat kami ambil dengan mengamati dan bertanya.
Saya jadi lebih tahu kenyataan di lapangan yang selama ini hanya saya dengar dan saya baca saat bangku perkuliahan.
Setelah mungkin dirasa cukup dalam mengamati dan beradaptasi dengan lingkungan, kami mulai diberikan tugas oleh keduanya.
Oleh pak A, saya dan ijun diberikan tugas seputar pelaksanaan K3 di perusahaan.
Seperti: pengecekan kondisi APAR, pengawasan keselamatan pekerjaaan, mengawasi penggunaan APD yang dipakai para pekerja, pencatatan dan pelaporan Near Miss, pemasangan label keselamatan pada alat kerja, dan pekerjaan K3 lain.
Tugas-tugas tersebut tentunya mengharuskan saya dan ijun berkeliling pabrik yang luas itu setiap hari, bukan cuma duduk di ruang AC.
Begitupun Arum dan Novi, mereka juga diberikan tugas oleh Pak D berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan, limbah dan lain-lain.
Saya tak selalu memperhatikan pekerjaan apa yang diberikan oleh pak D kepada Arum dan Novi, karena memang terkadang terpisah pekerjaan kami.
Apakah tugas yang diberikan berat?
Tidak, tugas ynag diberikan pembimbing lapangan kami tidak berat sama sekali.
Justru, semakin hari kami seolah diberikan kebebasan untuk mempelajari sendiri apa yang ingin kami ketahui dengan berkeliling pabrik tanpa pendampingan.
Asalkan masih sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
Kami merasa dipandang sebagai mahasiswa yang memang sedang belajar, bukan pekerja yang dituntut tenaganya untuk membantu pekerjaan.
Keren, kan?
Secara keseluruhan, kami sangat merasakan beruntung dapat magang di perusahaan ini.
Banyak ilmu baaru dan pengalaman baru yang dapat kami rasakan.
Ini lebih baik jika saya bandingkan dengan teman-teman lain yang magang di tempat berbeda, ada yang dituntut ini itu, bahkan ada yang seperti tak dianggap ada kehadirannya oleh tempat mereka magang. Alhasil ilmu tak banyak mereka dapatkan selain lelah tenaga dan lelah hati.
Nah, berikut ini beberapa tantangan dan hambatan yang saya rasakan selama magang di pabrik ini, diantaranya:
1. Bahan pestisida yang menyengat dan pedih
Pernah memakai pestisida? tentu pernah ya.
Seperti yang kamu ketahui, pestisida merupakan bahan beracun yang dapat mengganggu kesehatan tubuh apabila penanganannya tidak baik.
Pestisida dapat menimbulkan keracunan dengan gejala iritasi, mual, muntah, dan bahkan kematian bila masuk dalam tubuh kita.
Nah, bayangkan saja, kamu berada di Pabrik pembuatan pestisida...
Di tempat ini segera akan kamu rasakan aroma pestisida yang menyengat, menusuk hidung kamu.
Kamu yang tidak terbiasa mungkin akan merasa mual, pusing dan muntah saat menghirup aroma ini.
Bahkan bisa saja, aroma khas itu akan tetap terngiang di hidung kamu meskipun kamu sudah berada di kos.. jauh dari bahan itu.
Selain hidung, mata juga dapat terasa pedih saat berada di pabrik ini, apalagi saat memasuki gedung granule yang sedang memproduksi pestisida dengan bahan berbentuk butiran.
Bagi yang memilik kulit sensistif mungkin juga akan merasakan iritasi dan kemerahan apabila terjadi kontak dengan bahan-bahan ini.
Karena hal inilah, saya dan teman-teman diwajibkan oleh perusahaan untuk selalu memakai APD lengkap bukan hanya masker, tetapi sarung tangan, kacamata googles, appron, dll.
APD ini harus selalu dipakai kalau kamu tidak ingin dimarahi oleh pengawas K3 perusahaan.
Ada kejadian penting yang kami alami terkait ketatnya pengawasan pemakaian APD di perusahaan ini.
Suatu hari, Novi dan Arum sedang berada di gedung granule bersama pak D, pembimbing mereka.
Karena ada hal yang mungkin di rasa penting untuk dicatat, maka Novi mulai membuka buku catatan dan mulai mencatat informasi yang diberikan oleh pak D.
Pada saat akan mencatat itulah, secara tidak sadar Novi melepas sarung tangannya dan mulai mencatat.
ternyata ada pengawas yang melaporkan hal ini,
"Ada anak magang yang tidak memakai sarung tangannya, pak"
Novi di tegur, (mungkin) dengan kasar.
Teguran itu membuat Novi menangis..
Tak sampai disitu, pak D dan pak A sebagai penanggung jawab kamipun ditelpon dan dimarahi habis-habisan karen hal (kecil) ini.
Tangisan Novi tak elak semakin menjadi..
merasa sangat bersalah, dan menyesal para pembimbing juga terkena imbas atas ketidaksengajaan ini.
Namun pak D dan pak A tak memarahi, mereka memaklumi kejadian itu.
Novi, dan bahkan saya, Ijun, dan Arum merasa sedikit trauma dari kejadian ini.
Mulai saat itulah, kami berempat selalu memastikan bahwa setiap APD harus selalu digunakan.
2. Intervensi masalah
Pihak jurusan kesmas kampus saya mewajibkan untuk setiap mahasiswa magang harus menemukan masalah yang ada di tempat magang sesuai dengan konsentrasi yang dijalani (K3, KL, Gizi, Epid, dsj) kemudian melakukan langkah-langkah intervensi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tapi kami sejauh magang melihat bahwa perusahaan ini sangatlah bagus, bahkan hampir tanpa masalah yang perlu diselesaikan.
Hal inilah yang membuat kami kesusahan memikirkan ini untuk dijadikan laporan magang kami.
Pikiran kami hampir buntu oleh karena ini.
Tapi untunglah, berkat berkeliling seluruh pelosok bagian pabrik untuk mencari permasalahan, dan berkonsultasi dengan pembimbing akhirnya kami berempat dapat menemukan masalah masing-masing.
dan juga memberikan intervensi nyata terkait dengan penyelesaian masalah tersebut.
dan sebagai anak kos yang kekurangan bahan makanan, inilah salah satu yang saya suka. hehe
Kami diberikan asupan gizi yang tercukupi.
Di pagi hari, disediakan susu sapi murni untuk diminum sebelum melakukan aktifitas kerja.
bagi yang lupa sarapan juga dapat meminta untuk dibuatkan sarapan oleh orang-orang kantin.
Setiap dua jam sekali, pekerja HARUS berhenti dari aktifitas kerjanya untuk kemudian istirahat minum.
Minuman juga telah disediakan, berupa kacang hijau, teh hangat atau air putih.
Pekerja bebas memilih minuman yang disukai.
Makan siangpun disediakan dengan prasmanan, pekerja bebas mengambil dan memilih makanan yang disukai tentunya dengan kualitas kandungan gizi yang baik.
Menu makan siangpun selalu berganti setiap harinya, sehinga para pekerja tidak merasa bosan.
Tulisan saya ini juga masih terkesan amburadul, karena saya masih amatir dan belum ahli dalam bercerita melalui tulisan.'
Jangan sungkan untuk berkomentar ya.
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca catatan saya. Semoga bermanfaat dan menghibur kaamu.
Kedua orang pembimbing kami ini memiliki sifat yang berlainan, Pak A itu orang yang aura ketegasannya sangat terasa, agak sangar, cool dan cuek. Sementara Pak D memiliki aura ketampanan yang membuat ketiga teman saya ini tertegun, ditambah dengan keramahannya dalam mengajar.
Menurut saya keduanya adalah orang baik yang bisa membimbing kami dengan style mereka masing-masing.
Bagi Pak A dan Pak D, mungkin kedatangan kami berempat sebagai mahasiswa kesmas yang magang di perusahaan ini dipandang bukan sebagai pekerja melainkan murid yang perlu banyak pengalaman untuk bekerja. Keduanya bahkan bingung pekerjaan apa yang perlu kami lakukan di perusahaan itu.
Mereka lebih seperti dosen yang mengajari kami dengan mengajak kami mengikuti kegiatan bekerja mereka setiap hari.
"Ayo Ikut, silahkan tanya bila ada yang masih bingung"
Begitulah pekerjaan (pelajaran) yang kami lakukan pada hari-hari awal magang di sini.
Sangat banyak ilmlu yang dapat kami ambil dengan mengamati dan bertanya.
Saya jadi lebih tahu kenyataan di lapangan yang selama ini hanya saya dengar dan saya baca saat bangku perkuliahan.
Setelah mungkin dirasa cukup dalam mengamati dan beradaptasi dengan lingkungan, kami mulai diberikan tugas oleh keduanya.
Oleh pak A, saya dan ijun diberikan tugas seputar pelaksanaan K3 di perusahaan.
Seperti: pengecekan kondisi APAR, pengawasan keselamatan pekerjaaan, mengawasi penggunaan APD yang dipakai para pekerja, pencatatan dan pelaporan Near Miss, pemasangan label keselamatan pada alat kerja, dan pekerjaan K3 lain.
Tugas-tugas tersebut tentunya mengharuskan saya dan ijun berkeliling pabrik yang luas itu setiap hari, bukan cuma duduk di ruang AC.
Begitupun Arum dan Novi, mereka juga diberikan tugas oleh Pak D berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan, limbah dan lain-lain.
Saya tak selalu memperhatikan pekerjaan apa yang diberikan oleh pak D kepada Arum dan Novi, karena memang terkadang terpisah pekerjaan kami.
Apakah tugas yang diberikan berat?
Tidak, tugas ynag diberikan pembimbing lapangan kami tidak berat sama sekali.
Justru, semakin hari kami seolah diberikan kebebasan untuk mempelajari sendiri apa yang ingin kami ketahui dengan berkeliling pabrik tanpa pendampingan.
Asalkan masih sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
Kami merasa dipandang sebagai mahasiswa yang memang sedang belajar, bukan pekerja yang dituntut tenaganya untuk membantu pekerjaan.
Keren, kan?
Secara keseluruhan, kami sangat merasakan beruntung dapat magang di perusahaan ini.
Banyak ilmu baaru dan pengalaman baru yang dapat kami rasakan.
Ini lebih baik jika saya bandingkan dengan teman-teman lain yang magang di tempat berbeda, ada yang dituntut ini itu, bahkan ada yang seperti tak dianggap ada kehadirannya oleh tempat mereka magang. Alhasil ilmu tak banyak mereka dapatkan selain lelah tenaga dan lelah hati.
Tantangan magang
Mungkin saya menceritakan pengalaman magang di atas seolah mulus tanpa hambatan ya. Tapi sebenarnya, magang di tempat ini bukan tanpa tantangan dan hambatan. Banyak juga tantangan yang harus saya dan teman-teman saya jumpai selama kegiatan magang.Nah, berikut ini beberapa tantangan dan hambatan yang saya rasakan selama magang di pabrik ini, diantaranya:
1. Bahan pestisida yang menyengat dan pedih
Pernah memakai pestisida? tentu pernah ya.
Seperti yang kamu ketahui, pestisida merupakan bahan beracun yang dapat mengganggu kesehatan tubuh apabila penanganannya tidak baik.
Pestisida dapat menimbulkan keracunan dengan gejala iritasi, mual, muntah, dan bahkan kematian bila masuk dalam tubuh kita.
Nah, bayangkan saja, kamu berada di Pabrik pembuatan pestisida...
Di tempat ini segera akan kamu rasakan aroma pestisida yang menyengat, menusuk hidung kamu.
Kamu yang tidak terbiasa mungkin akan merasa mual, pusing dan muntah saat menghirup aroma ini.
Bahkan bisa saja, aroma khas itu akan tetap terngiang di hidung kamu meskipun kamu sudah berada di kos.. jauh dari bahan itu.
Selain hidung, mata juga dapat terasa pedih saat berada di pabrik ini, apalagi saat memasuki gedung granule yang sedang memproduksi pestisida dengan bahan berbentuk butiran.
Bagi yang memilik kulit sensistif mungkin juga akan merasakan iritasi dan kemerahan apabila terjadi kontak dengan bahan-bahan ini.
Karena hal inilah, saya dan teman-teman diwajibkan oleh perusahaan untuk selalu memakai APD lengkap bukan hanya masker, tetapi sarung tangan, kacamata googles, appron, dll.
APD ini harus selalu dipakai kalau kamu tidak ingin dimarahi oleh pengawas K3 perusahaan.
Ada kejadian penting yang kami alami terkait ketatnya pengawasan pemakaian APD di perusahaan ini.
Suatu hari, Novi dan Arum sedang berada di gedung granule bersama pak D, pembimbing mereka.
Karena ada hal yang mungkin di rasa penting untuk dicatat, maka Novi mulai membuka buku catatan dan mulai mencatat informasi yang diberikan oleh pak D.
Pada saat akan mencatat itulah, secara tidak sadar Novi melepas sarung tangannya dan mulai mencatat.
ternyata ada pengawas yang melaporkan hal ini,
"Ada anak magang yang tidak memakai sarung tangannya, pak"
Novi di tegur, (mungkin) dengan kasar.
Teguran itu membuat Novi menangis..
Tak sampai disitu, pak D dan pak A sebagai penanggung jawab kamipun ditelpon dan dimarahi habis-habisan karen hal (kecil) ini.
Tangisan Novi tak elak semakin menjadi..
merasa sangat bersalah, dan menyesal para pembimbing juga terkena imbas atas ketidaksengajaan ini.
Namun pak D dan pak A tak memarahi, mereka memaklumi kejadian itu.
Novi, dan bahkan saya, Ijun, dan Arum merasa sedikit trauma dari kejadian ini.
Mulai saat itulah, kami berempat selalu memastikan bahwa setiap APD harus selalu digunakan.
2. Intervensi masalah
Pihak jurusan kesmas kampus saya mewajibkan untuk setiap mahasiswa magang harus menemukan masalah yang ada di tempat magang sesuai dengan konsentrasi yang dijalani (K3, KL, Gizi, Epid, dsj) kemudian melakukan langkah-langkah intervensi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tapi kami sejauh magang melihat bahwa perusahaan ini sangatlah bagus, bahkan hampir tanpa masalah yang perlu diselesaikan.
Hal inilah yang membuat kami kesusahan memikirkan ini untuk dijadikan laporan magang kami.
Pikiran kami hampir buntu oleh karena ini.
Tapi untunglah, berkat berkeliling seluruh pelosok bagian pabrik untuk mencari permasalahan, dan berkonsultasi dengan pembimbing akhirnya kami berempat dapat menemukan masalah masing-masing.
dan juga memberikan intervensi nyata terkait dengan penyelesaian masalah tersebut.
Enaknya Magang di sini
Sebagai perusahaan besar asal Amerika, di Pabrik ini sepertinya sangat mempedulikan juga asupan gizi para pekerjanya.dan sebagai anak kos yang kekurangan bahan makanan, inilah salah satu yang saya suka. hehe
Kami diberikan asupan gizi yang tercukupi.
Di pagi hari, disediakan susu sapi murni untuk diminum sebelum melakukan aktifitas kerja.
bagi yang lupa sarapan juga dapat meminta untuk dibuatkan sarapan oleh orang-orang kantin.
Setiap dua jam sekali, pekerja HARUS berhenti dari aktifitas kerjanya untuk kemudian istirahat minum.
Minuman juga telah disediakan, berupa kacang hijau, teh hangat atau air putih.
Pekerja bebas memilih minuman yang disukai.
Makan siangpun disediakan dengan prasmanan, pekerja bebas mengambil dan memilih makanan yang disukai tentunya dengan kualitas kandungan gizi yang baik.
Menu makan siangpun selalu berganti setiap harinya, sehinga para pekerja tidak merasa bosan.
Penutup
Demikianlah cerita pengalaman saya magang saat saya menjadi mahasiswa kesmas. Semua yang saya sampaikan ini merupakan retrospektif, mengingat-ingat masa lalu. Jadi bisa saja ada hal yang kurang atau hal yang saya tambahkan yang berbeda dengan kejadian asli yang saya alami saat itu.Tulisan saya ini juga masih terkesan amburadul, karena saya masih amatir dan belum ahli dalam bercerita melalui tulisan.'
Jangan sungkan untuk berkomentar ya.
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca catatan saya. Semoga bermanfaat dan menghibur kaamu.
Comments
Post a Comment