Skip to main content

Pertama Kali Ke Semarang

Kegagalan masuk PTN pada jalur SNMPTN sudah saya diprediksi sebelumnya.
SNMPTN memang jalur untuk para lulusan SMA/SMK ternama saja, lulusan SMA swasta kampung seperti saya tak perlu berharap banyak.
Jalur yang bisa saya harapkan memang di SBMPTN dan Seleksi mandiri.

Saya coba peruntungan di jalur SBMPTN,

Berbekal belajar soal di Warnet dan dari buku-buku soal latihan pinjaman dari teman.

Saya mulai merangkai tekad
Untuk bisa lolos di uji sbmptn.

Komputer TU SMA, Warnet, Ponsel Jadul.


Alhamdulillah walaupun di pelosok, SMA saya sudah punya jaringan Wi-fi di sekolah.

Inilah yang saya manfaatkan untuk keperluan administrasi mendaftar sbmptn dan bidikmisi saat itu.
Karena dulu saya tak punya laptop.


Pada jam-jam istirahat atau pulang sekolah, saya meminjam komputer milik petugas TU sekolah.

Mengisi formulir, mengupload dokumen dan keperluan lain.

Jurusan Pilihan Saya :
1. Kesehatan Masyarakat
2. Teknik Kimia
3. Teknik Nuklir

Waktu-waktu menunggu pengumuman lokasi tes, saya isi dengan pergi ke warnet untuk main game online.. eh maksudnya cari soal latihan sbmptn lalu saya print.
Belajar
Belajar
Berharap..

Sesekali saya buka website berisi latihan soal lewat Ponsel jadul Nokia X2 dg kuota internet cuma 10MB (saat itu, 10 MB itu lebih dari cukup. Hehe)

Goes to Semarang !

ternyata tempat ujian saya di UNNES. SEMARANG !
Wait,
Semarang ?

Saya sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Ibu kota Jawa tengah itu.

Palingan cuma nglewatin pas ziarah walisanga.

Lalu, sayapun memesan tiket kereta api di Indomaret
(pertama kalinya mesen tiket kereta api sendiri).
Mbak, pesen tiket ke semarang tanggal pada tanggal ini
Semarang stasiun mana mas ?
Emm, gak tahu mbak, kalau mau ke unnes turun di stasiun mana mbak?
Oh, stasiun poncol aja ya mas.
Begitulah kira kira percakapan dengan mbak indomaret yang punya lesung pipit salah satu pipinya. Manis. 🤭

Skip..

Tibalah saya di Semarang.
Simpang lima yang terkenal ternyata biasa aja kayak alun alun kota lain. Hehe

Perjalanan dari stasiun ke kampus dijemput oleh saudara yang kebetulan kuliah juga di unnes.

Awal perjalanan normal, kota besar dengan hingar bingar kendaraan.

Setelah memasuki area kampus, saya agak terheran ternyata unnes berada di dataran tinggi.
Banyak juga hutan hutan kecil dan perkampungan.
Wah bakal betah nih kalau suasana kampusnya kayak gini..
 Sesampainya di kampus unnes, sejenak survei ruangan tes besoknya.
Gedung B4, lantai dua.
Kemudian bermalam di kos saudara.

Bertarung !

Pagi itu,

Terlihat hamparan manusia seusia saya..
Kebanyakan menunduk menatap buku sambil merapal seperti mbah dukun baca mantera.

Kumpulan rapalan itu jadi terdengar seperti segerombolan tawon. Hehe

Saya mencoba tenang.
Dan melakukan pesan abah:
Baca Al insyirah 7x biar lancar dan dimudahkan..

Tiba waktunya mengerjakan soal..
Duh gusti...
Soalnya benar-benar susah (menurut saya)
Soal yang diujikan tingkat kesulitannya selevel kayak soal olimpiade.

Modiar.

Eits, tapi itu utk soal Matematika, fisika yang menurut saya susah..

Sampai-sampai
Saya menjawab soal-soal itu secara ngawur.
Saya lingkari saja semua jawaban B di LJK. Mesti ya ana sing bener. Haha

Eits,
Tapi saya sedikit lebih mudah menjinakkan soal bahasa inggris, Indonesia, biologi dan kimia. Serta TPA.
Dan itulah yang saya maksimalkan.

Hasil

Entah karena keberuntungan atau karena kemampuan saya sendiri, ternyata saya dinyatakan lolos.
Dan diterima sebagai
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang.

Alhamdulillah.

Comments