Hi, Random Person on The Internet! Terimakasih sudah nyasar di blog ini.
Ilmu Kesehatan masyarakat secara sederhana menurut saya adalah ilmu yang mengajarkan agar kita memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan orang lain, sehingga orang tersebut mau untuk mengubah perilakunya dalam mencegah penyakit dan menjaga kesehatan dirinya.
Lulusan kesmas (ahli kesehatan masyarakat) juga dapat menjadi tenaga kesehatan yang tak kalah pentingnya dengan tenaga kesehatan lain misalnya seperti dokter, perawat dan bidan.
Berbeda dengan dokter, perawat, dll yang cenderung bersifat kuratif, ahli kesmas lebih fokus pada aspek preventif dengan cara promotif.
Dalam perkuliahan kesmas, kamu tidak akan menemukan praktik bagaimana cara menyembuhkan seseorang yang sakit.
Yang akan kamu pelajari adalah bagaimana cara membujuk seseorang yang berpotensi sakit agar tidak terkena sakit.
Kuliah kesmas akan diajarkan untuk bagaimana kita dapat mengubah perilaku masyarakat agar berperilaku hidup sehat melalui langkah preventif (pencegahan) dengan cara promotif sesuai dengan kondisi masyarakat sasaran.
Dan karena hal itulah mahasiswa kesmas dituntut memiliki pengetahuan yang bukan hanya seputar kesehatan (ilmu IPA), tetapi juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik (Ilmu IPS) guna terjun di masyarakat.
Sebagai mahasiswa kesmas senior (baca: semster tua), saya akan menceritakan tantangan pengalaman selama proses kuliah,
Menurut saya, ada 4 tantangan besar yang bakal kamu hadapi selama saya proses belajar di perkuliahan Jurusan Kesehatan masyarakat.
4 tantangan tersebut saya jabarkan di bawah ini
4 Tantangan Besar Kuliah Kesmas
1. Masa Awal Perkuliahan
Sebagai umumnya seperti mahasiswa baru jurusan lain, masa awal perkuliahan adalah tantangan besar yang harus kamu hadapi.Masa awal kuliah kamu akan menghadapi dunia yang berbeda dengan saat kaku masih duduk di SMA.
Mulai dari sistem pembelajaran di kuliah,
Konsep dosen selalu benar,
Teman-teman baru dengan adat budaya yang lain denganmu,
Jauh dari orang tua,
Hingga derita jadi anak kos,
Pada masa-masa awal itulah kita dituntut untuk cepat beradaptasi, dimana tidak semua orang dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dengan mudah (termasuk saya).
Kesan paling mengagetkan saya saat awal kuliah kesmas adalah kenyataan bahwa saya adalah satu-satunya mahasiswa (laki-laki) di satu rombongan belajar yang saya tempati.
Lainnya mahasiswi (perempuan).
Ya, Sama seperti jurusan kesehatan lain, dimana mayoritas peminatnya adalah perempuan.
Entah perasaan saya harus senang atau sedih dengan kenyataan itu.
Selain itu, pada masa awal saya agak kesulitan dengan perbedaan bahasa di lingkungan kampus.
Tapi lambat laun, semua itu dapat terlewati dengan baik-baik saja.
2. Praktik Kerja Lapangan (Magang)
Semester 6 adalah semester sibuk. Di semester ini mental mahasiswa kesmas akan benar-benar di uji.Ilmu yang dipelajari selama kuliah akan di terapkan dalam praktik nyata, salah satunya pada kegiatan magang.
Praktik Kerja Lapangan, atau secara akrab disebut dengan magang merupakan mata kuliah wajib diikuti oleh mahasiswa kesmas dimana mahasiswa ditugaskan untuk belajar sambil bekerja di instansi-instansi yang sesuai dengan peminatan masing-masing selama satu bulan.
Dalam magang, mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri dari 2-5 orang.
Mahasiswa dibebaskan memilih instansi yang dikehendaki dengan memperhatikan peminatan.
Misalnya di BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes, Perusahaan (HSE), dll.
Proses panjang dan melelahkan harus dilakukan demi suksesnya magang.
Pertama, masing-masing kelompok mencari instansi yang hendak di masuki kemudian mengajukan proposal permohonan ke instansi tersebut.
Kemudian mulai bekerja, sambil belajar dan menerapkan ilmu perkuliahan.
Masing-mahasiswa juga diwajibkan menganalisis situasi dan permasalahan kesehatan apa yang ada di Instansi itu.
Setelah ditemukan masalah dari hasil analisis, kemudian kita dituntut untuk merancang strategi intervensi secara matang dari segi keilmuan kesmas untuk mengatasi masalah tersebut.
Langkah selanjutnya adalah intervensi dalam bentuk nyata untuk masalah tersebut.
Misal di suatu perusahaan, pekerjanya tidak memakai APD sebab ketidaktahuan, maka disusumlah program berupa kegiatan safety talk rutin untuk para pekerja tersebut.
Setelah magang berakhir, mahasiswa wajib menyusun laporan selama kegiatan magang tersebut.
Kemudian diadakan Ujian dengan Dosen Pendamping Magang.
Baca juga: Mahasiswa Kesmas Magang di Pabrik Pestisida
3. Praktik Kerja Lapangan Institusi
Lho, diatas kan sudah dibahas PKL, kok ini dibahas lagi?Bukan!
Kuliah di Kesmas memang ada 2 jenis PKL, yaitu magang dan PKL Institusi.
Apa bedanya?
Kalau Magang, kita belajar bekerja di Instansi yang dipilih sendiri sesuai keinginan.
Sementara, PKL Institusi merupakan Program dari Jurusan kesmas untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di suatu wilayah binaan Jurusan.
Secara mudah, PKL institusi itu KKN versi kesmas.
Jadi, mahasiswa akan diterjunkan di suatu wilayah yang memiliki masalah kesehatan yang serius dan dituntut untuk menyelesaikan masalah tersebut.
PKL Institusi diselenggarakan selama 30 hari.
Kegiatan ini terbagi dalam 2 tahap.
Tahap awal, 15 hari difungsikan untuk menganalisis situasi kemudian menyusun program kerja untuk intervensi dari sudut pandang ilmu kesehatan masyarakat.
Pada tahap ini, mahasiswa mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
Dan pada tahap ini, belum diwajibkan untuk tinggal menginap di Posko.
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan program kerja.
Program kerja yang disusun kemudian diimplementasikan langsung ke masyarakat.
Dalam 15 hari tahap ini, mahasiswa wajib menginap di posko dan berbaur dengan masyarakat sekitar.
Bila ditemukan ada mahasiswa yang pulang/tidak menginap di posko tanpa alasan yang kuat, maka akan diberikan sanksi yang cukup berat.
Setelah itu, kemudian penyusunan laporan dan ujian.
PKL Institusi menurutku: kegiatan yang paling tidak menyenangkan selama kuliah di Kesmas.
Pikiran, mental, dan dana terkuras banyak untuk mata kuliah satu ini.
Meskipun begitu, dari kegiatan ini saya mendapatkan pengalaman merasakan susahnya mengatasi suatu permasalahan di masyarakat walau hanya sekdar masalah yang dianggap kecil.
Baca pengalamanku lebih rinci tentang PKL Institusi: Terjun dan Berbaur di Masyarakat dengan Problem Pengelolaan Sampah.
4. Skripsi
SkripsiBoleh dibilang merupakan inti dari kuliah kamu.
Core of the core, kata Pak Ndul.
Gelar S.KM kamu akan didapatkan setelah tuntas penyusunan skripsi.
Tentu, akan banyak berbagai macam masalah, hambatan, rintangan, halauan dan sejenisnya
Kamu harus mempersiapkan ini dari awal
Kalau perlu
Dari mulai pertama masuk kuliah sudah kamu rencanakan pandangan arah skripsimu.
Saya mempunyai pengalaman buruk dalam proses penyusunan skripsi ini. Terutama masalah dengan dosen pembimbingku yang aneh.
Untuk hal ini, saya akan menceritakan ini dengan kategori khusus mebahas perjalanan skripai saya dalam kategori skripsi.
Demikianlah 4 tantangan kuliah di Kesmas, sebagai gambaran bagi kamu yang masih dalam semester-semster awal perkuliahan.
Persiapkan diri sebaik mungkin ya.
Terimakasih.
Comments
Post a Comment