Skip to main content

Tips Memilih Ormawa untuk Kamu Mahasiswa Baru

Bagi kamu yang masih menyandang status sebagai mahasiswa baru mungkin akan mengalami kebingungan dalam memilih organisasi kemahasiswaan yang sesuai dengan kepribadianmu.

Biasanya..
Saat kamu melakukan verifikasi atau daftar ulang sebagai mahasiswa
diluar gedung tempatmu verifikasi sudah banyak tenda dan gelaran tikar seperti suatu pasar.
Dalam tenda-tenda itu berisi mahasiswa-mahasiswa dengan beragam warna-warni seragam organisasinya.

Ya,
mereka adalah aktifis kampus yang sedang mencari kamu untuk jadi anggota (keluarga) baru.

Segera setelah kamu selesai verifikasi, kamu akan didatangi secara berbondong-bondong oleh mereka para aktifis untuk menawarkan kamu agar masuk menjadi anggota organisasi mereka.

Para aktifis ini mungkin terlihat seperti SPG,
Dengan penuh senyum ramah menyapamu,
memberikan pamflet berisi informasi organisasi yang mereka tawarkan.. tentunya biar kamu mau menjadi anggota.

Bukan hanya satu ada dua organisasi yang mempromosikan diri
bahkan bisa sampai puluhan yang akan berusaha untuk memperkenalkan tentang kelebihan organisasi mereka kepadamu.
Baik organisasi internal kampus maupun eksternal kampus, mereka seolah sedang berkompetisi.

Kamu tidak perlu risih akan hal tersebut.
Dengarkan saja apa yang mereka sampaikan, apabila ada yang sekiranya berminat coba saja untuk mendaftar menjadi kandidat anggota ormawa yang kamu minati.

Tetapi mungkin banyaknya pilihan yang ditawarkan justru membuatmu bingung unuk memilih yang mana. Untuk itulah, dalam postingan ini saya akan memberikan sedikit tips dalam memilih ormawa yang tepat sesuai minat dan bakatmu.

Oiya, Jenis organisasi di kampus itu biasanya ada tiga macam: Organisasi Internal kampus, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) serta ada Organisasi Eksternal kampus.

Organisasi Internal kampus merupakan organisasi yang secara resmi diakui oleh pihak kampus sebagai bentuk kegiatan mahasiswa selain kegiatan akademik (kuliah). Pihak kampus juga membuat anggaran dana untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini. Organisasi internal kampus ini ada mulai dari tingkatan pusat, fakultas hingga tingkat jurusan.
Organisasi ini seperti replika sistem kenegaraan kita, ada Presiden, DPR, MPR dan seterusnya.

Contoh organisasi internal kampus diantaranya: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Majelis Permusyawaran Mahasiswa (MPM), hingga Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMA/HMJ/HIMPRO).

Sedangkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) itu bentuk kegiatan yang diakui dan dibina juga oleh pihak kampus. Namun biasanya bersifat lebih ke arah minat, bakat mahasiswa di bidang olahraga, hobi ataupun seni.

Contoh UKM misalnya ada UKM sastra, tari, fotografi, sepak bola, menwa dan bahkan ada UKM rebana.

Hobi kamu mungkin bisa tersalurkan dengan mengikuti salah satu UKM tersebut sesuai yang kamu minati.


Sedangkan Organisasi Eksternal Kampus merupakan organisasi mahasiswa yang tidak ada hubungan resmi dengan pihak kampus. Terbentuknya organisasi diluar kampus ini biasanya karena ada kesamaan ideologi atau kesamaan tujuan dari para anggotanya. Seperti kesamaan dalam pandangan keagamaan, kesamaan pandangan politik, ataupun kesamaan daerah asal tempat tinggal mereka.

Contoh organisasi eksternal kampus misalnya HMI, PMII, GMKI, GMNI, HIPMI, Format Tegal, dan masih banyak lagi....

3 Tips Memilih Ormawa yang Tepat

Banyaknya bentuk organisasi mungkin membuat kamu bingung untuk memilih masuk ke oragnisasi yang mana. Atau bahkan kamu ingin menjadi anggota semua organisasi itu karena semua terasa begitu menarik. Berikut ini adalah tips bagaiman cara memilih organisasi mahasiswa yang sesuai dan tepat sesuai dengan kapasitas dirimu:

1. Kenali dirimu dahulu

Sebelum memutuskan menjadi anggota di suatu organisasi, cobalah untuk terlebih dahulu mengenali  dirimu sendiri. Kadangkala, mahasiswa baru asal masuk suatu organisasi tanpa memikirkan kesesuaian  jenis kegiatan dengan dirinya,  hingga beberapa minggu setelah ikut baru merasa tidak cocok hingga akhirnya keluar mengundurkan diri.

Cobalah temukan jatidirimu sesungguhnya, mulailah berfikir bagaimana minatmu, apa bakatmu, apa yang ingin kamu pelajari, bagaimana kepribadianmu, dan ingin menjadi apa kelak kamu nantinya..

Apabila sudah mengenal bagaimana Kamu yang sebenarnya, kemudian carilah organisasi-organisasi yang sesuai lalu manfaatkan pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan organisasi untuk menunjang perkembangan kemampuanmu.

2. Kenali Organisasi

Tak kenal maka tak sayang
Carilah informasi setiap organisasi sebanyak-banyaknya hingga kamu yakin inilah yang tepat.
Informasi itu dapat berupa visi dan misinya, bentuk kegiatannya seperti apa, bagaimana atmosfir di dalamnya, dan bagaiman etos kerjanya.

Informasi mengenai ormawa yang akan kamu pilih bisa berasal dari mana saja. Cobalah tanya teman kamu atau para alumni organisasi tersebut. Bisa pula kamu mencari lewat internet dengan mengunjungi situs organisasi tersebut, atau cobalah ikuti acara yang mereka adakan terlebih dahulu.

Sesuaikan dengan bagaimana keadaanmu, apabila sudah mantap cobalah untuk mendaftar menjadi anggota.

3. Maksimal 3 Organisasi Saja.

Lho, kok maksimal 3 organisasi?
Bukannya semua organisasi itu sangat bermanfaat ya, semakin banyak organisasi yang diikuti kan ilmu softskill yang di dapatkan juga semakin banyak?

Memang tidak ada salahnya apabila kamu berniat untuk mengikuti banyak organisasi, tapi perlu diperhatikan bahwa badan kamu cuma satu.
Kamu akan mengalami kesulitan saat masing-masing organisasi memiliki kegiatan yang diselenggarakan pada waktu yang sama, sementara keberadaanmu sama-sama sangat dibutuhkan.

Terlalu banyak mengikuti organisasi dapat membuat kesibukan yang luar biasa. Setiap hari, tenaga dan pikiran akan terkuras untuk mengurus organisasi. Dampaknya, fokus akan hilang, dan ilmu yang diharapkan didapat akhirnya tak seberapa banyak.

Perkuliahan bahkan bisa terganggu, nilai akan turun apabila terlalu asyik dalam berorganisasi.

Kecuali kamu adalah orang super, yang mampu mengatur jadwal kegiatanmu sedemikian tertata maka bolehlah mengambil lebih dari tiga organisasi.

Saran saya, ambilah dua atau hanya satu organisasi saja yang benar-benar kamu perlukan ilmunya.
Sehingga kamu bisa fokus dan lebih mendalami.
Risiko nilai perkuliahan turun akibat berorganisasipun semakin kecil.

Jika Tak Minat Berorganisasi?

Mahasiswa Aktifis adalah mahasiswa yang rajin. Mahasiswa tapi tidak ikut organisasi adalah mahasiswa pemalas.
Kalimat itu mungkin benar, tapi tidak selamanya dibenarkan.

Ada sebagian mahasiswa yang merasa tidak memerlukan bergabung di suatu organisasi.
Mungkin karena bawaan kepribadian yang terlalu introvert sehingga bertemu banyak orang saat berorganisasi adalah suatu hal yang sangat menguras energi. Berorganisasi dianggap akan menyiksa dan mengekang kebebasan diri. Tak perlu organisasi, Kuliah akademik sudah cukup.

Mahasiswa jenis ini biasanya di juluki mahasiswa kupu-kupu
Kuliah, pulang... Kuliah... Pulang...

Lalu apakah salah menjadi mahasiswa Kupu-kupu?

Tidak juga,

Kembali lagi bahwa masing-masing pribadi memiliki cara pandang dan cara berfikir sendiri.
Boleh saja menjadi kupu-kupu dan hanya fokus untuk mencari nilai akademik yang bagus, IPK 4, Cum Laude. Toh, yang diharapkan orang tua (biasanya) bukan dari seberapa banyak organisasi yang diikuti, tetapi cukup dengan melihat kelulusan anaknya dengan nilai yang bagus.

Mahasiswa kupu-kupu harus mencari kegiatan lain yang dapat mengasah skill mereka bila tidak ingin berorganisasi. Tak dipungkiri, bahwa saat akan melamar kerja, pengalaman organisasi merupakan nilai tambah yang dipertimbangkan.

Mahasiswa kupu-kupu bisa melatih kemampuan dirinya misalnya dengan kegiatan kewirausahaan, atau fokus dengan bakat yang dimiliki. Sehingga tanpa berorganisasipun tak menjadi masalah nantinya.

Ada kok, yang selama mahasiswa tidak menjadi aktifis tetapi memiliki karir yang bagus.

Namun,
Sebagai mahasiswa baru, sebisa mungkin cobalah untuk mengicip sedikit bagaimana berorganisasi dan belajar menjadi aktifis.
Tidak perlu takut atau ragu.

Mengingat

Banyak sekali manfaat yang akan didapat dalam berorganisasi, baik internal maupun eksternal kampus.
Tentunya akan mengasah softskillmu untuk masa depan
Apalagi, berorganisasi itu gratis.. tidak akan membebani.
Cobalah ikut, sebelum menyesal.

Pengalaman Organisasiku

Sebagai maba yang masih memiliki jiwa semangat 45, dulu saya sangat antusias untuk ikut ke organisasi. Saat itu saya mencoba satu persatu organisasi dan UKM yang menarik minat saya.

Saya mencoba mengikuti kegiatan UKM sastra, namun ternyata saya tidak cocok sehingga tak lanjut...
Pernah juga ikut mendaftar UKM fotografi, juga tak saya lanjutkan..
Saya juga mengikuti magang di organisasi penulisan ilmiah tingkat fakultas, inipun tak saya lanjutkan untuk tahap menjadi anggota.

Di tahun pertama saya akhirnya masuk di organisasi Rohis tingkat fakultas, disini saya menjadi anggota di departemen Humas dan Media.

Tahun kedua di rohis ini, saya menjadi kepala departemen humas dan media..
di tahun ini juga saya mendaftarkan diri di DPM Fakultas dan menjadi anggota komisi advokasi.

Kegiatan di DPM Fakultas


Tahun ketiga, saya masih diberi kepercayaan untuk menjadi kepala departemen Syiar rohis...
Dan karena suatu hal, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari keangggotaan DPM.

departemen rohis kampu
Keluarga Departemen Syiar


Selama empat tahun saya masih menjadi bagian dari kepengurusan rohis sebelum akhirnya demisioner.

Saya juga sempat aktif di organisasi ekstra kampus PMII selama dua periode ...
PMII Unnes
Kegiatan di Organisasi PMII


Selain itu,

Dari masa awal hingga masa akhir kuliah, saya mengikuti kegiatan lain berupa kegiatan rebana yang ada di fakultas tetangga..

UKM di fakultas teknik
Angggota Rebana Fakultas

Karena kegiatan ini saya jadi sering memiliki kesempatan untuk bertemu para Ulama dan Habaib dan berkeliling mengikuti berbagai pengajian di kota Semarang dan sekitarnya..

Penutup

Demikianlah tips dan sedikit cerita pengalaman dari saya mengenai bagaimana memilih ormawa bagi kamu mahasiswa baru.
Semoga bermanfaat..

Comments