Berhubung saya adalah mahasiswa kesehatan masyarakat yang sudah menginjak semseter 9, saya berfikir untuk mencari bekal persiapan nanti kalau lulus paling tidak agar tak bingung bila nanti ditanyakan pengalaman apa dan keahlian yang dikuasai pada saat interview kerja nanti.
Latar Belakang
Mengikuti Ukom bagi calon S.KM atau yang sudah S.KM sebenarnya untuk saat ini masih bukan kewajiban.
Artinya ujian ini masih bersifat sukarela.
Artinya ujian ini masih bersifat sukarela.
Hal itulah yang mungkin membuat teman-teman saya yang kebtulan saya ada di pemintan K3, banyak yang tidak berminat ikut.
Selain harga pendaftaran yang relatif mahal (500 ribu).
Teman teman saya pun lebih memilih untuk mempersiapkam diri untuk mengambil pelatihan ahli K3 umum yang biayanya 5-6 juta yang menurut mereka merupakan investasi yang lebih menjanjikan sesuai dengan peminatan K3 dibandingkan dengan Ahli Kesehatan masyarakat secara umum.
Lalu apa motivasi saya ikut ukom ?
Meskipun saya masuk dalam peminatan K3, saya merasa bahwa kurang lengkap gelar S.KM saya nanti apabila saya tidak ikut ukom kesmas yang dilaksanakan oleh IAKMI ini.
Sebab, ukom ini merupakan salah satu syarat untuk bisa mendapatkan STR tenaga kesehatan sebagai ahli kesehatan masyarakat.
Alasan lain ya karena saya belum ada cukup uang untuk ikut pelatihan ahli k3 umum sertifikasi kemnaker, jadi sambil nunggu uang kumpul dan dosbing skripsi mau membimbing, tak ada salahnya untuk ikut ukom dulu.
Perjalanan Ikut Ukom
Cara Pendaftaran ukom adalah melalui online di situs ukakmi.com.
Disana kita perlu membuat akun, kemudian mengisi biodata, data kemahasiswaan, serta memilih tempat mana kita ingin melakukan ujian.
Kemudian setelah akun dan data yang sudah diisikan sudah diverifikasi, nanti kita akan dikirmkan email berupa kode pembayaran dan jumlah yang harus dibayar untuk pendftaran.
Pembayaran ini bisa dilakukan melalui ATM maupun langsung melalui teller bank manapun.
Beberapa hari sebelum pelksanaan ujian, kita akan diberikan informasi dari instansi asal kita mengenai tempat dan waktu pelaksaan ujian.
H-1 sebelum pelaksanaan ujian, kita diwajibkan untuk datang dalam acara briefing persiapan ujian.
Dalam briefing ini kita diberikan arahan apa yang perlu dipersiapakan dan sekaligus validasi kepesertaan ujian komprtensi dengan memeriksa kartu ujian dan menstampelnya.
Perlu diingat, datang saat briefing sangat penting. Bila kita tidak mengikuti briefing, kita tidak diperkenankan ikut UKOM kesmas ini.
Artinya, 500 ribu hilang percuma.
Artinya, 500 ribu hilang percuma.
Hari H pelaksanaan UKom, kita wajib datang atu jam sebelum waktu Ujian.
Ujian dilaksanakan pukul 8 WIB/9Wita/10 wit.
Harus tepat waktu, karena pukul 7.30 WIB(setengah jam sebelum ujian) kita diharuskan sudah berada dalam ruang ujian untik mengisi biodata di Lembar Jawab Komputer.
Ujian dilaksanakan pukul 8 WIB/9Wita/10 wit.
Harus tepat waktu, karena pukul 7.30 WIB(setengah jam sebelum ujian) kita diharuskan sudah berada dalam ruang ujian untik mengisi biodata di Lembar Jawab Komputer.
Lokasi Ukom saya saat itu berada di Universitas Diponegoro, Semarang.
Bentuk soal kayak gimana ?
Soal diujikan dalam bentuk paper based test (PBT) yang pastinya menggunakan lembar jawab komputer (LJK). Jumlah soal sebanyak 180 pilihan ganda A sampai E yang dirangkum dalam bentuk buku. Ada kode buku 1 dan kode buku 2.
Untuk tes kemarin saya mendapatkam soal kode buku 1.
Soal UKOM apakah sulit ?
Menurut saya soal yang diujikan dibilang sulit tidak, dibilang mudah juga tidak. Tetapi yang jelas, soal yang muncul adalah permasalahan-permasalahn yang sudah dipelajari saat perkuliahan.
Jadi, bila kamu mempersiapkan dan mempelajari hal-hal masa perkiliahan di semseter 1-5, mungkin tidak akan asing dengan soal-soal tersebut.
Hal yang menyulitkan adalah, meskipun kita tidak perlu banyak hafalan, kebanyakan soal adalah tentang analisis permasalahan kesehatan di masyarakat yang jawawabanya hampir sama, dan bisa jadi antara opini pembuat soal dan opini kita sebagai yang mengerjakan soal berbeda.
Ibarat kebanyakan soal di pelajaran bahasa Indonesia saat SMA dulu,
menurut opini saya benar jawaban A, eh menurut guru kita atau kunci jawaban ternyata jawaban B.
menurut opini saya benar jawaban A, eh menurut guru kita atau kunci jawaban ternyata jawaban B.
Maka dari itu, perlu menganalisi dan memperhatikan secara seksama apa yang si pembuat soal mau.
Materi teori Kuliah apa yang muncul di Soal ?
Seperti yang saya bilang diatas, bentuk soalnya kebanyakan studi kasus. Mirip soal bahasa Indonesialah, jadi gak perlu banyak mengahafal teori ini itu.
mayoritas soalnya ya dari mata kuliah semster sebelum peminatan sperti biostatistika, epidemiologi, AKK, dan K3 dan Gizi.
Selain soal studi kasus dan penelaahan, soal-soal berbnetuk hitungan juga muncul. Tetapi tidak begitu berat untuk menyelsaikannya.
Hitungan tentang proporsi, prevalensi penyakit, angka kematian ibu, case fatality rate, menghitung IMT, dll.
Kamu harus waspada pada soal- tersebut dengan menghafal rumus-rumus umum saat di perkuliahan.
Soal tentang statistika semacam uji t uji anova, jenis penelitian kuan kual, cohort dan lain-lain juga sering muncul.
Begitulah kira-kira pengalaman saya dari mulai awal oendaftaran ukom kesmas hingga melakukan ukom kesmas.
Doakan semoga nanti saat pengumuman saya dinyatakan lulus.
Comments
Post a Comment