Skip to main content

Desain Penelitian Survei : Makalah dan Pembahasan


survei makalah


DESAIN PENELITIAN SURVEI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Epidemiologi

Oleh :
Musfiq Fadhil               (6411414085)
Rina Chomawati            (6411414090)
Dwi Ratna Wijayanti     (6411414096)
Intan Nurjanah P.           (6411414104)
Yulia Stevany                (6411414107)
Rahma Paramitha           (6411414112)
Rombel 4

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
 


DAFTAR ISI
Halaman Sampul .......................................................................................................................1
DAFTAR ISI .............................................................................................................................2
BAB I  PENDAHULUAN ........................................................................................................3
A.    Latar Belakang  Masalah ...............................................................................................3
B.     Perumusan  Masalah ......................................................................................................3
C.     Tujuan penulsan ............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................4
A.    Pengertian Penelitian Survei .......................................................................................................................................4
B.     Tujuan Penelitian Survei ...............................................................................................5
C.     Jenis – jenis Penelitian Survei .......................................................................................6
D.    Langkah –langkah (Prosedur) Penelitian Survei ...........................................................7
E.     Analisis Data .................................................................................................................8
F.      Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian Survey ....................................................9
G.    Alat-alat dalam Penelitian Survei ................................................................................10
H.    Kelemahan dan Kelebihan metode survei ...................................................................11
BAB III PENUTUP .................................................................................................................12
A.    Kesimpulan ..................................................................................................................13
B.     Saran ............................................................................................................................13
DAFTAR PUTAKA.................................................................................................................14






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang  Masalah
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan  masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, membandingkan, mencari hubungan,dan menafsirkan hal-hal yang bersifat tekateki. Kegiatan penyelesaian masalah yang disebut penelitian dapat dilakukan secara sistematis dengan mengikuti metodologi, dikontrol, dan didasarkan teori yang ada serta diperkuat dengan gejala yang ada (Sukardi, 2004:3).  Masalah yang ada di dalam sebuah penelitian dapat dipecahkan melalui sebuah alat. Alat atau instrumen yang digunakan adalah metodologi penelitian yang biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode pendekatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
 Secara umum, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek, diantaranya aspek tujuan, aspek metode, aspek kajian. Menurut Gay (dalam Sukardi, 2004:13) aspek tujuan terdiri dari penelitian dasar dan lanjut. Aspek metode terdiri atas penelitian deskriptif, penelitian sejarah, penelitian survei, penelitian ex-postfakto, penelitian eksperimen, penelitian korelational. Sedangkan aspek kajian sesuai bidang garapan dapat dibagi menjadi dua, yaitu penelitian kependidikan dan penelitian nonkependidikan (Sukardi, 2004:13-16). Dan pada prinsipnya metode penelitian itu digolongkan menjadi dua, yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah. Dibandingkan dengan sumber pengetahuan yang lain seperti pengalaman, otoritas, penalaran induktif dan penalaran deduktif, penerapan metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien dan paling terpercaya.
B. Perumusan masalah
1.      Apa pengertian penelitian dengan metode survei ?
2.      Apa tujuan penelitian dengan metode survei ?
3.      Bagaimana ciri-ciri penelitian dengan metode survei ?
4.      Apa saja langkah pokok penelitian dengan metode survei ?
C. Tujuan Penulisan
1.      Mendeskripsikan tentang penelitian metode survei dan korelasional contoh penerapannya.
2.      Mengidentifikasi tujuan penelitian metode survei dan korelasional serta contoh penerapannya.
3.      Mendeskripsikan ciri-ciri penelitian dengan metode survei.
Menyebutkan langkah-langkah dalam penelitian survei.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Survei
Survei merupakan salah satu dari metode ilmiah yang masih cukup baru. Penelitian ini berkembang mulai dari abad kedua puluh. Penelitian survei dipandang sebagai salah satu cabang penelitian ilmiah dalam ilmu sosial. Prosedur-prosedur dan metode-metodenya telah dikembangkan terutama oleh psikolog, sosiolog, ekonom, ilmuwan polotik , dan statistikawan.
Menurut estimologinya survei berasal dari Bahasa Latin terdiri dari suku kata sur yang merupakan turunan kata Latin super yang berarti di atas atau melampui. Sedangkan suku kata vey berasal dari kata Latin videre  yang berarti melihat. Jadi kata survei berarti melihat di atas atau melampui (Leedy, 1980, dalam Irawan Soeharto, 2000:53). 
Penelitian suvey mengkaji populasi (universe) yang besar maupuun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu, untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi relative dari variabel-variabel (Fred N.Kerlinger, 2004:660). Sejalan dengan pendapat diatas, penelitian survei menurut Widodo (2008:43) digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar yang actual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran besar. Tetapi pengukuran variabelnya lebih sederhana dengan instrument yang sederhana dan singkat. Arah minat penelitian survei ialah membauat taksiran yang akurat mengenai karakteritik-karakteristik keseluruhan populasi dengan mengkaji sampel-sampel yang ditarik dari populasi tersebut. Kajian ini menjadi penting karena adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mengkaji keseluruhan populasi secara utuh.
Margono (2005) mendefenisikan metode penelitian survei adalah pengamatan/penyeledikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu. Penelitian survei umumnya bertujuan untuk mencapai generalisasi, dan sebagian lain juga untuk membuat prediksi. Selanjutnya Asmadi Alsa (2004:20) mengemukakan rancangan survei merupakan prosedur dimana peneliti melaksanakan survei atau memberikan angket atau skala pada satu sampel untuk mendeskripsikan sikap, opini, perilaku, atau karakteritik responden. Dari hasil survei ini, peneliti membuat claim tentang kecenderungan yang ada dalam populasi.
Sedangkan Mulyana (2001) berpendapat bahwa survei khususnya lazim digunakam untuk mengumpulkan data yang sangat banyak mengenai opini public dan mengenai cirri-ciri dasar (demografik) penduduk, seperti jenis kelamin, agama, pekerjaan, penghasilan, hobi, pemilikan property, kesehatan, kesejahteraan. Penelitian survei ini bersifat deduktif.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian survei adalah salah satu metode penelitian yang umumnya mengkaji populasi yang besar dengan menggunakan sampel populasi yang bertujuan untuk membuat deskripsi, generalisasi, atau prediksi tentang opini, perilaku, dan karakteristik yang ada dalam populasi tersbut.

B.     Tujuan Penelitian Survei
Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud (Singa rimbun dan Effendi, 1995:4) :
1.      Penjajagan (eksploratif)
Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari dan menggali.
2.      Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya perceraina, pengangguran. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
3.      Penjelasan (explanatory)
Peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-veriabel melalalui pengujian hipotesa.
4.      Evaluasi, yang menjadi pokok pertanyaan adalah sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal progam tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
5.      Prediksi, mengadakan prediksi/perkiraan mengenai suatu fenomena sosial tertentu.
6.      Penelitian Operasioanal, pusat perhatian adalah variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu progam.
7.      Pengembangan indokator-indikator sosial, indicator-indikator sosial dapat dikembangkan bersadarkan survei-suevey secaraa berkala. Misalnya : Indikator Kesejahteraan Rakyat, Survei angakatan kerja nasional, dan sebagainya.
Penelitian survei menurut Soehartono (2000:54) diklasifikasikan mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan untuk melakukan analisis.
Pertama, survei dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran tentang sesuatu. survei semacam itu disebut survei deskriptif. Survei deskriptif berkaitan dengan situasi yang memerlukan teknik pengumpulan data tertentu seperti wawancara, angket, atau observasi. Apabila survei dekriptif ini menggunakan teknik statistik, maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif (tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan ukuran korelasi).
Kedua, survei bertujuan untuk melakukan analisis, yang disebut sebagai metode survei analitik. Data dalam survei analitik biasanya merupakan data kuantitaif. Maksud metode survei analitik untuk menarik kesimpulan dan menfsirkan data atau pengujian hipotesis. Statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.

C.    Jenis-Jenis Penelitian Survei
Metode penelitian survey dapat dibedakan menajdi dua tipe (Widodo, 2008:43), yaitu :
1.      Cross Sectional Survey, digunakan untuk mengetahui isu yang bersifat temporer dengan pengumpulan data cukup satu kali.
2.      Longitudinal Survey, digunakan untuk memahami isu yang berkepanjangan, tetapi populasi lebih kecil dengan pengumpulan data secara periodic. Survey ini jugag sering dibedakan lagi menjadi trend study, cohort study, dan  panel study.
Menurut Moehadjir (2002:63) ada dua macam jenis penelitian survey, yaitu : pertama, survey untuk memperoleh data dasar guna memperoleh gambaran umum yang bermanfaat untuk membuat perencanaan dan kebijakan public (misalnya sensus). Kedua, survey yang digunakan untuk mengungkapkan pendapat, sikap, dan harapan public (misalnya : prediksi suara pemilihan presiden). Yang pertama mengungkap fakta, yang kedua mengungkap efek suka tak suka.
Sedangkan menurut Irawan Soehartono (2000:54) terdapat beberapa jenis survey, yaitu :
1.      Sample Survey, survey yang dilakukan pada sebagai populasi (sampel)
2.      Sensus, survey yang dilakukan pada seleuruh anggota populasi.
3.      Public Opinion Poll, survey yang mengajukan pertanyaan kepada responden tentang suatu topic pendapat umum, misalnya :sikap terhadap anak jalan.
4.      Cross sectional Survey, survey yang membandingkan dua kelompok orang tau lebih untuk melihat perbedaan yang ada pada kelompok-kelompok tersebut.
5.      Survey Longitudinal, survey yang akan melihat perubahan atau perkembangan yang terjadi dalam perjalanan waktu.

D.    Langkah-langkah (Prosedur) penelitian dengan metode survei
1.    Menentukan Permasalahan
Mencari masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.
Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa psikologi lebih senang ke kantin bonbin daripada ke kantin psikologi. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa psikologi kurang berminat untuk ke kantin psikologi?
2.    Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah penelitian atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah.
3.    Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan upaya yang akan dilakukan.
4.    Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal ini diperlukan  sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomo­dasi, dan sebagainya.
5.    Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran yang dimilikinya, misalnya kemam­puan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,  penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan sebagainya.
6.    Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti).
7.    Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Questioner, Skala (Likert-type scale), dan Tes.
8.    Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :
a.    Questionare
-       Terstruktur          : Sudah tersedia jawabannya
-       Tidak Terstruktur: Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
b.    Observasi           : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam group penelitian.
c.    Wawancara        : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung)
9.    Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga menghasilkan data.
10.     Melakukan Analysis Data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
11.     Pembahasan Hasil
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat menjawab hipotesis yang telah di buat tadi.

E.      Analisis Data
Dalam melakukan penelitian survei, terdapat tiga jenis analisis data yang dapat digunakan. Yaitu analisis deskriptif, analisis korelasional, dan analisis ketepatan estimasi sampel dengan populasinya.
1.      Analisis Deskriptif
           Analisis deskriptif dari hasil survei sering dilaporkan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan prosentase. Statistik deskriptif ini adalah angka yang mengikhtisarkan data. Disamping penggunaan frekuensi dan prosentase, hasil survei juga sering dilaporkan dalam bentuk rata-rata (mean) dan ukuran tendensi sentral (modus, median, standar deviasi).
2.      Analisis Korelasional
Peneliti dapat mengeksplorasi lebih jauh pertanyaan-pertanyaan penting dengan menggunakan teknik-teknik korelasional untuk menganalisa hubungan-hubungan antar variabel.
3.      Analisis Ketepatan Estimasi sampel dengan populasi.
           Tipe ketiga analisis data yang mungkin dapat dilakukan dalam penelitian survei adalah analisis terhadap presisi (akurasi) hasil-hasil penelitian yang diambil dari sampel. Presisi  berarti akurasi sejauh mana hasil-hasil dari penelitian terhadap sampel mepresentasikan populasinya.

F.     Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian Survey
1.    Melalui Surat (mail-questionare)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui pengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata (tidak dibacakan lagi), tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden yang dapat dicapai (dibandigkan dengan pengiriman pewawancara ke banyak tempat).  Sedangakan, kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapat kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate), hanya perilakuverbal yang tercatat, idak ada kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak ada kendali atas urutan pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali atas waktu pengembalian, tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa mendapatkan sample yang bias.
2.    Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.
3.    Wawancara telepon (telephone interview)
Merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan dari telephone interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi dari mail atau self administered. memnungkinkan untuk menjangkaugeografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya adalah biaya tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara.

G.    Alat-alat dalam Penelitian Survei
1.      Questioner
Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak mendapatkan data secara faktual.
-       Yes – No question atau skala dikotomus adalah pilihan jawaban hanya terdiri dari 2 pilihan
Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
-       Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling mendekati dengan keadaan kita)
Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall
-       Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban sesuai dengan pilihan yang tersedia
Contoh : saya berstatus sebagai a. single b. bertunangan c.menikah
-       Open ended question adalah pertanyaan dimana responden dapat menjawab pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ?
2.      Skala (Likert-type scale)
Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan. Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal berdasarkan suatu ukuran tertentu sehingga dapat dibedakan.
Contoh: Bagaimana menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan?
KS
 
STS
 
S
 
SS
 
TS
 
                                                                                   

3.      Tes
Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.
-       Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum, biasa di sebut tes prestasi.
-       Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang potensi seseorang, biasa di sebut tes kemampuan atau ability test.
-       Personality test
4.  Interview Guide
                        Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah :
-          Tujuan wawancara
-          Topik yang akan digali
-          Kemungkinan urutan topik yang akan disampaikan
-          Susunan kata – kata untuk pertanyaan khusus
-          Catatan kapan konteks dan transisi akan dilakukan
-          Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing – masing topik
5.  Observation Checklist
Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah – langkah melakukan observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori untuk menjabarkan hal yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan kriteria analisis dan interpretasi.



H.    Kelemahan dan Kelebihan metode survei
Kelemahan Metode Survei
Kelebihan Metode Survei
a.          Kuisioner yang digunakan dapat menggunakan kuisioner terkirim, dapat juga melalui telepon. Sehingga tidak ada interaksi langsung dari kedua pihak, peneliti pun tidak dapat mengetahui ekspresi dari responden.
b.         Jika kuisioner yang dikirim melalui pos kadang kala tidak dikembalikan ataupun tidak diisi oleh responden (tidak valid)
c.          Secara sosiologis, metode survei melihat masyarakat sebagai kumpulan individu. Pendekatan ini dipandang sebagai pendekatan atomistic, dan tidak dipandang sebagai satu kesatuan sosial yang holostik.
d.         Survei bersifat kaku. Dimana tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti hal-hal diluar rancangan.
e.          Tidak dapat menyajikan gambaran khas mengenai kelompok atau komunitas tertentu dalam populasi.
f.          Hanya dilakukan pada titik waktu tertentu saja, sehingga tidak mengetahu proses atau sejarah perkembangan masyarakat.
g.         Tidak cocok untuk masyarakat tradisional.
h.         Sangat rentan adanya kesalahan, sehingga sangat ditentukan oleh besar kecilnya sampling.
i.            Menuntut validitas dan reliabilitas instrument penelitian.
j.           Dapat menghasilkan generalisasi empiris terhadap populasinya apabila menggunakan teknik sampling yang benar.
k.          Survei dapat dilakukan serempak di berbagai lokasi penelitian.
l.            Bermanfaat untuk menjawab masalah sosial dengan cepat sehingga kebijakan, program, dan intervensi sosial segera dapat dilakukan.
m.       Dapat menghindari bias peneliti. Karena bersifat obyektif, tanpa memasukkan perasaan peneliti, dan bebas nilai, dan hasil survei tidak diragukan keabsahannya.
a.       Penelitian survei merupakan perangkat penelitian yang murah dan cepat sehingga informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan secara akurat dan tepat waktu.
b.      Bentuk kuesionernya pun sederhana dan relatif mudah sehingga tidak memerlukan pelatihan secara khusus.
c.       Selain murah dan cepat, keunggulan lainnya adalah penelitian survei dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi secara sistematis mengenai berbagai hal.
d.      Survei tidak terlalu menyita upaya pihak peneliti, sehingga memungkinkan mendapat informasi (data) dari subjek dalam jumlah banyak.
e.       Survei dapat digunakan untuk mengetahui opini, sikap, atau persepsi subjek.
f.       Survei dapat juga dipakai untuk menilai informasi faktual.
g.      Survei seringkali dilakukan secara anonim, agar subjek yang jumlahnya besar itu merasa lebih bebas dengan jujur, tanpa tekanan siapa pun.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.    Penelitian survei adalah salah satu  metode penelitian yang umumnya mengkaji populasi yang besar dengan menggunakan sampel populasi yang bertujuan untuk membuat deskripsi, generalisasi, atau prediksi tentang opini, perilaku, dan karakteristik yang ada dalam populasi tersbut.
2.    Tujuan penelitian Survei adaah :
a.       Penjajagan (eksploratif)
b.      Deskriptif
c.       Penjelasan (explanatory)
d.      Evaluasi
e.       Prediksi
f.       Penelitian Operasioanal
g.      Pengembangan indokator-indikator social
3. Langkah-langkah (Prosedur) penelitian dengan metode survei
a.       Menentukan Permasalahan
b.      Hipotesis
c.       Menentukan Tujuan Penelitian
d.      Menentukan Tipe Survey
e.       Sample Design
f.       Menentukan Besarnya Sample
g.      Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
h.      Menentukan Bentuk ‘Data Collection’ Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian
i.        Memproses Data
j.        Melakukan Analysis Data
k.      Pembahasan Hasil
B.     SARAN
Dalam melakukan penelitian survei hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang sudah dijabarkan diatas sehingga hasil penelitian dapat menjadi lebih baik.






DAFTAR PUTAKA
Alsa, Asmadi. 2004. Pendekatan Kuantitatitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Kerlinger, Fred N. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : UGM Press.
Muhadjir. Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin.
Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lain. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta : PT Pustaka LP3ES
Widodo, T. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Solo:UNS Press.


Comments